Minggu, 17 November 2013

Tulisan FEATURE

Meriahnya Bedah Buku dan Bedah Film
“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

Para pengisi acara (dari kiri): Bunda, Geisha Shandy, Herjunot Ali, Fia (pembawa acara), Dani, dan Naila Fauzia Hamka.

Dengan mengangkat tema “Dive The Book, Dive The World”, Ikatan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UI mengadakan serentetan acara yang diadakan mulai hari Rabu, 6 November 2013 hingga 8 November 2013. Salah satu dari sekian rangkaian acara yang diadakan adalah acara Bedah Buku dan Roadshow Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Acara tersebut diselenggarakan pada hari kedua, yaitu hari Kamis, 7 November 2013 di Gedung 9 FIB UI pukul 13.00 sampai 16.00. Untuk memeriahkan acara bedah buku dan roadshow film tersebut pihak panitia mengundang beberapa pihak yang terkait dengan buku dan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, diantaranya Naila Fauzia Hamka sebagai cucu dari penulis buku (Alm. Buya Hamka), Dani sebagai perwakilan Balai Pustaka, penerbit buku, dan Herjunot Ali dan Geisha Shandy sebagai pemeran utama dan pembantu dalam film yang berjudul sama dengan bukunya.

Walaupun acara yang menghadirkan Herjunot Ali ini akan dimulai pada pukul 13.00 dan open gate akan dilakukan pada pukul 12.30, para partisipan acara telah mengular di depan pintu ruang acara pada pukul 12.00. Sebagian besar dari mereka mengaku menghadiri acara ini bukan karena acara bedah bukunya melainkan karena akan hadirnya Herjunot Ali. Bahkan ada salah satu partisipan yang berseloroh akan membakar gedung FIB UI ini jika seandainya Herjunot Ali batal menghadiri acara yang terbuka untuk umum ini.

Detik-detik menjelang pintu ruang acara akan dilakukan, para partisipan saling berebut untuk memasuki ruang acara tanpa dikomando. Bahkan ketika pintu belum sempurna terbuka, mereka telah memaksa masuk. Alhasil, para panitia yang bertugas dalam open gate ini hanya bisa pasrah menghadapi puluhan remaja yang masuk dan membanjiri ruang acara dengan seketika. Mereka yang telah berhasil masuk dengan segera memilih spot yang tepat untuk mereka tempati. Menit demi menit, ruang acara telah disesaki oleh puluhan remaja dan beberapa diantaranya laki-laki. Tepat pukul 1, pembawa acara menaiki panggung dan mulai memimpin acara.

Sebagai permulaan, Naila Fauzia Hamka dan Dani menjadi pembicara yang membicarakan tentang buku karangan Buya Hamka tersebut. Para partisipan menanyakan beberapa pertanyaan dan Ibu Naila serta Bapak Dani menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hingga ketika sang pembawa acara memanggil para pemain film yang diadaptasi oleh novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, para partisipan mulai menjerit-jerit histeris terutama saat nama Herjunot Ali disebutkan. Ditambah lagi saat melihat sosok tinggi, putih itu, para partisipan yang didominasi oleh remaja perempuan ini kembali menjerit histeris dan jeritan kali ini lebih memekakkan telinga daripada jeritan-jeritan sebelumnya. Saat aktor muda tersebut menempati tempat duduknya, ruang acara menjadi lebih terkendali. Namun, suara-suara jeritan kekaguman kembali terdengar tatkala sang aktor berdiri untuk menceritakan pengalamannya selama memerankan pemeran utama, Zainudin, dalam film yang akan tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia tanggal 19 Desember nanti.

Hampir sepanjang acara, suara jejeritan para gadis remaja terus membahana di ruang acara. Bahkan saat beberapa partisipan yang tunjuk tangan dan beruntung naik ke atas panggung, jeritan kembali membahana. Bisa dipastikan jeritan kali ini berasal dari mereka yang tidak beruntung naik ke panggung untuk sekadar berjabat tangan atau berfoto dengan Herjunot Ali. Hingga pukul 15.30, Herjunot Ali dan Geisha Shandy yang berperan sebagai Khadijah sibuk menjawab pertanyaan. Dan acara pun diakhiri dengan pemberian kaus, poster dan novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck oleh Junot, sapaan akrab Herjunot Ali, dan Geisha pada mereka yang beruntung tanpa memberikan pertanyaan.

Acara pun selesai lebih cepat dari yang dijadwalkan, yaitu pukul 15.30. Para partisipan segera berhamburan keluar. Beberapa diantara mereka ada yang segera menuju pintu keluar backstage guna mengadu keberuntungan bertemu dengan Junot diluar acara dan meminta foto bersama. Namun, mereka harus gigit jari karena tidak bertemu dengan sang aktor sesuai dengan keinginan mereka.

Tulisan NEWS

Idul Adha, Stasiun Pondok Cina Sepi
Suasana stasiun Pondok Cina saat Hari Raya Idul Adha, Selasa, 15 Oktober 2013.
Selasa, 15 Oktober 2013 merupakan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam. Dalam rangka merayakan hari raya umat Islam yang terjadi setahun sekali tersebut, sebagian besar perusahaan-perusahaan meliburkan para karyawannya. Hal itu menyebabkan berkurangnya pengguna kendaraan umum, terutama KRL Commuter Line Jabodetabek. Hal tersebut terbukti dengan sepinya stasiun Pondok Cina, Depok dari pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek.
Sekitar pukul 10.00 WIB, stasiun Pondok Cina masih sepi dari pengguna kereta padahal pada hari-hari biasa dan pada jam yang sama pengguna KRL Commuter Line tidak sesepi hari ini. Bahkan tempat parkir kendaraan motor dan mobil di stasiun Pondok Cina pun tidak sepenuh pada hari-hari biasa. Jika pada hari biasa tempat parkir kendaraan motor dan mobil selalu penuh, hari ini hanya separo dari luas tempat parkir yang digunakan.
Tidak berbeda jauh dengan keadaan tempat parkir yang sepi dari kendaraan-kendaraan pribadi, peron stasiun Pondok Cina tidak sepadat hari-hari lainnya. Hanya ada segelintir orang yang duduk dan menunggu datangnya kereta. Beberapa diantara mereka hendak bekerja karena kebijakan perusahaan mereka yang tidak meliburkan karyawannya. Dan beberapa lainnya akan bersilaturahim ke rumah saudara-saudara mereka di sekitar wilayah Jabodetabek.
Hal yang sama juga terjadi di dalam KRL Commuter Line Jabodetabek. Kita bahkan bisa memilih tempat duduk dimanapun kita suka dikarenakan sedikitnya penumpang KRL. Bahkan ada anak-anak yang asyik berlarian bersama teman-temannya di sepanjang gerbong kereta.

Tulisan INVESTIGASI

Pelayanan Apakah yang Paling Diminati oleh Pelanggan Salon Wanita di Kampung Gedong, Beji, Depok?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya melakukan pengamatan pada salah satu salon khusus wanita yang berlokasi di Kampung Gedong, Beji, Depok selama 10 hari mulai tanggal 6 November 2013 hingga 15 November 2013. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:

Hari 1
Pelanggan yang datang ke Salon Wanita sebanyak 3 orang dan ketiganya ingin dipijat tradisional dan atau lulur. Pelanggan pertama dipijat tradisional sekitar pukul 12.30. Pelanggan kedua dipijat tradisional sekitar pukul 16.00 dan pelanggan terakhir di pijat dan lulur pada pukul 19.30.

Hari 2
Ada 2 pelanggan yang datang ke Salon Wanita dengan pelayanan yang berbeda. Yang pertama datang sekitar pukul 10.00 untuk dipijat dan lulur. Pelanggan kedua datang sekitar pukul 14.00 untuk di creambath.

Hari 3
Hanya ada 1 pelanggan yang datang dan ingin dipotongkan rambutnya.

Hari 4
1 pelanggan ingin dipijat dan lulur.

Hari 5
1 pelanggan dengan pelayanan pijat dan lulur.

Hari 6
1 orang pelanggan yang ingin dipijat dan lulur.

Hari 7
Seorang pelanggan dengan pelayanan pijat dan lulur.

Hari 8
Terdapat 2 orang yang datang ke Salon Wanita. Pelanggan pertama datang untuk dipijat dan lulur. Pelanggan kedua datang untuk dipijat dan lulur serta creambath.

Hari 9
Tidak ada pelanggan datang.

Hari 10
Tidak ada pelanggan.

Dari hasil pengamatan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan yang paling diminati oleh pelanggan Salon Wanita adalah pijat tradisional dan atau lulur. Hal itu terbukti dengan selama pengamatan berlangsung, yaitu 10 hari, lebih banyak pelanggan yang meminta dipijat dan dilulur, yaitu sebanyak 10 orang. Sedangkan pelanggan yang di creambath hanya ada 2 orang dan pelanggan yang dipotong rambutnya ada 1 orang.

Mengetahui hasil pengamatan ini, saya melakukan sedikit wawancara dengan salah seorang pelanggan pijat dan lulur di Salon Wanita. Dian (35 tahun) mengatakan bahwa pijatan Ibu Juju, karyawan di salon miliknya sendiri, tidak seperti pijatan salon, tetapi seperti pijatan yang memang dikhususkan untuk pengobatan.

Rabu, 16 Oktober 2013

Tulisan OPINI

Kecelakaan Tol Jagorawi: Siapa yang patut disalahkan?

Tol Jagorawi KM 8 pasca kecelakaan.

Minggu, 8 September 2013 sekitar pukul 00.45 WIB, Abdul Qadir Jaelani, salah seorang anak musisi ternama Ahmad Dhani, mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi. Dul, sapaan karib Abdul Qadir Jaelani, mengalami kecelakaan sepulangnya mengantar kekasihnya, yang akrab disapa Karin, di daerah Cibubur. Diduga mobil Lancer B 80 SAL yang dikendarai Dul melaju dengan kecepatan 176 km/jam pada dua detik sebelum kecelakaan terjadi. Mobil tersebut melayang ke arah jalur yang berlawanan dan menabrak mobil Gran Max B 1349 TFN dan Avanza B 1882 UZJ. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 15 korban jiwa, 7 diantaranya meninggal dunia dan 8 korban lainnya, termasuk Dul, mengalami luka-luka dan di rawat di Rumah Sakit. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, polisi pun menetapkan Dul, yang masih dibawah umur, sebagai tersangka.

Penetapan Dul sebagai tersangka pun menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa kecelakaan tersebut merupakan kesalahan dari pihak orang tua yang lalai dalam menjaga anaknya, dan beberapa berpendapat bahwa kecelakaan tersebut merupakan murni sebuah kecelakaan dan tidak ada pihak yang patut disalahkan. Namun menurut pendapat saya pribadi, kecelakaan tersebut adalah akibat dari kelalaian orang tua.

Seperti yang kita tahu bahwa kedua orang tua Dul, Ahmad Dhani dan Maia Estianti, telah lama berpisah dan ketiga anak-anak mereka – Al, El, Dul – tinggal bersama sang Ayah, Ahmad Dhani. Menurut saya, Ahmad Dhani sebagai orang tua telah lalai dalam menjaga Dul. Terbukti bahwa, pada usianya yang masih 13 tahun Dul sudah bisa mengendarai mobil tanpa sepengetahuan sang Ayah. Ahmad Dhani telah menegaskan bahwa ia telah memberikan sebuah mobil untuk setiap anak-anaknya lengkap dengan sopir pribadi. Tapi kenyataannya, Dul mengendarai mobil kakaknya, Al, pada dini hari tanpa bantuan sang sopir pribadi. Selain Ahmad Dhani, pihak-pihak yang menurut saya patut disalahkan adalah keluarga terdekat Dul yang mengetahui Dul bisa mengendarai mobil lantas membiarkannya mengendarai mobil melewati jalan tol. Dalam wawancaranya, Al, kakak Dul mengakui bahwa dirinya mengetahui Dul hendak mengantar kekasihnya dengan mobil Lancernya. Alasan Al mengijinkan Dul mengendarai mobilnya karena diperkirakan pada dini hari itu tidak ada polisi yang sedang melakukan razia, sehingga kemungkinan Dul untuk tertangkap polisi sangat kecil.

Jadi, menurut saya dalam kecelakaan Tol Jagorawi ini, pihak yang patut disalahkan adalah orang-orang terdekat Dul yang mengetahui Dul bisa mengendarai mobil lantas membiarkannya mengendarai mobil di jalan raya padahal usianya belum genap 17 tahun.

Minggu, 16 Juni 2013

Proposal Usaha 'Pulsa Elektrik'


BAB I
Latar Belakang

1.1  Identifikasi Peluang Usaha
 Dewasa ini, telepon genggam sudah tidak lagi menjadi kebutuhan barang mewah tetapi sudah menjadi kebutuhan barang pelengkap. Telepon genggam bisa dikatakan sebagai kebutuhan barang pelengkap karena hampir seluruh lapisan masyarakat dari kalangan bawah, menengah, dan atas mampu memiliki telepon genggam. Bahkan ada beberapa orang yang memiliki telepon genggam lebih dari satu telepon. Namun telepon genggam yang mereka miliki berbeda-beda tipe dan merknya disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pendapatan masyarakat tersebut.
Semakin bertambah majunya dunia komunikasi, semakin memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Namun ada pula masyarakat yang menginginkan telepon genggam bukan sebagai alat komunikasi saja tetapi sebagai gaya hidup. Telepon genggam dengan fasilitas internet bisa juga digunakan sebagai alat untuk menambah ilmu pengetahuan.

1.2  Penjelasan Produk
Pulsa elektrik semua operator ini terdiri dari nominal 5000 – 100000, dan ada beberapa operator yang menyediakan pulsa nominal 1000.

1.3  Latar Belakang Bisnis
Semakin canggihnya dunia komunikasi melalui telepon genggam, masyarakat sangat memerlukan biaya untuk berkomunikasi. Karena untuk berkomunikasi, telepon genggam memerlukan pulsa, baik pulsa yang berupa voucher ataupun elektrik. Sudah bisa dipastikan bahwa orang yang memiliki telepon genggam tidak dapat hidup tanpa pulsa.
Melihat masih jarangnya para penjual pulsa elektrik di wilayah tempat dimana saya tinggal dan kampus tempat saya menuntut ilmu, saya berencana mendirikan usaha penjualan pulsa elektrik.

1.4  Tujuan
1.      Mendapatkan keuntungan
2.      Mempermudah teman-teman kampus dalam membeli pulsa karena mereka bisa membeli hanya dengan mengirimkan sms pada saya

1.5  Potensi Bisnis
Penjualan pulsa elektrik ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena hampir semua orang telah memiliki telepon genggam. Bahkan ada yang memiliki lebih dari satu telepon genggam. Ada juga satu telepon genggam yang mempunyai fitur dua sim-card atau lebih dikenal dengan dual sim-card.


BAB II
Analisis SWOT

2.1  Faktor Internal
1)      Kekuatan (Strength)
a.      Produk pulsa elektrik ini tersedia untuk semua operator sehingga produk ini dapat digunakan semua kalangan.
b.      Produk pulsa elektrik ini tidak akan kadaluarsa meskipun tidak habis terjual dalam satu hari.
2)      Kelemahan (Weakness)
a.      Belum memiliki cukup pengalaman dalam memulai usaha pulsa elektrik.

2.2  Faktor Eksternal
1)      Peluang (Opportunities)
a.      Banyaknya konsumen karena bisa dipastikan bahwa semua orang yang memiliki telepon genggam sangat membutuhkan pulsa.
b.      Pemasarannya bisa dibilang sangat mudah karena saya hidup di lingkungan yang padat penduduk dan hampir semua masyarakat di sekitar tempat tinggal saya memiliki telepon genggam.
2)      Ancaman (Threats)
a.      Rendahnya kesadaran pembeli di kalangan mahasiswa/teman-teman kampus untuk membayar pulsa tepat waktu.


BAB III
Perencanaan Bisnis

3.1  Sasaran dan Target Pasar
Sasaran dalam penjualan pulsa elektrik ini adalah seluruh masyarakat di sekitar tempat tinggal saya dan teman-teman kampus saya yang memiliki telepon genggam.

3.2  Pembiayaan
3.2.1      Biaya Awal
No.
Pengeluaran
Harga
1.
Buku catatan
Rp 10.000
2.
Pulpen
Rp 1.000
3.
Telepon genggam
Rp 200.000
4.
Pulsa untuk operasional per bulan
Rp 20.000

Total
Rp 231.000

3.2.2      Harga per Unit
Jika harga beli pulsa dengan nominal Rp 10.000 adalah Rp 10.500. Harga jualnya adalah Rp 12.000

3.2.3      Modal Awal
Untuk membeli saldo atau deposit pulsa elektrik = Rp 1.000.000
Total biaya awal = Rp 231.000
Total modal awal = Rp 1.231.000

3.2.4      Analisis Keuntungan
Saldo atau deposit Rp 1.000.000 diperkirakan akan habis dalam 8-10 hari (rata-rata 9 hari) dengan jumlah pulsa elektrik yang terjual = 60 – 65 pulsa (rata-rata 63 pulsa).
Jika 1 pulsa elektrik mendapatkan keuntungan Rp 1500, maka 63 pulsa elektrik = 63 x Rp 1500 = Rp 94.500 dalam 9 hari.
Keuntungan per hari = Rp 94.500 : 9 = Rp 10.500
Keuntungan per bulan = Rp 10.500 x 30 = Rp 315.000

3.2.5      Pengembalian Modal
Total modal awal : keuntungan per bulan = Rp 1.231.000 : Rp 315.000
= 3,9 bulan (99 hari)



BAB IV
Studi Kelayakan

       4.1       Lokasi
Penjualan pulsa elektrik ini dilakukan di Jalan Margonda, Gang Karet, Kampung Gedong Rt 001 Rw 019 no 39 AII, Kemiri Muka, Beji, Depok. Selain itu, penjualan pulsa elektrik ini juga akan dilakukan pada mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Gunadarma Depok kelas 2SA02. Untuk pembeli di sekitar Kampung Gedong Rt 001 Rw 019 dapat secara langsung mendatangi counter saya. Khusus untuk teman-teman saya yang akan membeli pulsa dapat menghubungi atau mengirim pesan singkat ke nomer di bawah ini.
1.      085678904321
2.      083890765432


BAB V
Penutup

5.1  Kesimpulan
Pulsa elektrik ini merupakan produk yang bisa dibilang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat yang memiliki telepon genggam. Apalagi di jaman sekarang ini, banyak orang yang memiliki telepon genggam lebih dari satu.

5.2  Saran
Usaha pulsa elektrik ini tidak memerlukan kreativitas maupun keterampilan. Dalam menjalankan usaha pulsa elektrik ini yang diperlukan adalah ketelitian dalam membuat catatan penjualan sehingga kerugian pun bisa diminimalisir.

Minggu, 09 Juni 2013

Pengajuan Kredit Mikro pada Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia)


Nama Kelompok:             1. Ayu Fitria Sani
                                         2. Novia Giandni
                                         3. Puput Septia Herawati
                                          4. Sintia Trijayanti

Kelas                     :               2SA02
               
Tugas ini kami buat sebagai salah satu tugas mata kuliah softskill kewirausahaan di semester ATA 2012/2013. Salah satu usahanya adalah tentang pengajuan kredit mikro. Kelompok kami bertanya pada salah satu bank yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Disini kami akan memberikan penjelasan tentang pengajuan kredit mikro di bank tersebut.
Awalnya, kami pikir untuk pengajuan kredit mikro ini bisa di Bank BRI mana saja. Sehingga kami memilih untuk mendatangi Bank BRI yang berada di depan Kantor Walikota Depok. Disini adalah BRI KC Depok, dan ternyata setelah kita sampai dan menghadap ke pihak customer service kita diberi penjelasan kalau di BRI KC Depok tidak melayani tentang peminjaman kredit Mikro tersebut maka kami diarahkan untuk mendatangi BRI Unit Margonda yang berada di Jl. Arif Rahman Hakim. Letaknya tepat sekali di lampu merah STM yang mau kearah fly over. Disinilah akhirnya kita mendapatkan informasi ataupun pengetahuan kalau ternyata untuk pengajuan kredit mikro tidak dapat dilakukan di semua bank, ada bagian-bagiannya masing-masing. Setidaknya informasi ini dapat membantu mengingatkan untuk anda yang ingin mengajukan kredit mikro.

Pengertian Kredit Mikro
Kredit mikro adalah salah satu bentuk pinjaman yang akan di berikan oleh pihak bank kepada usaha mikro yang bertujuan untuk membantu kelancaran usaha. Ini berarti berlaku untuk pemilik usaha yang usahanya sudah berjalan. Pinjaman ini tidak berlaku untuk pengadaan Modal Awal Usaha. Yang bisa mengajukan kredit mikro adalah usaha yang sudah berjalan kurang lebih selama 6 bulan.

Jenis Pinjaman Kredit Mikro Bank BRI
Menurut informasi yang kami dapat beberapa waktu yang lalu, pinjaman kredit mikro yang disediakan oleh pihak Bank BRI itu dibedakan menjadi 2 yaitu KUR dan KUPEDES. KUR dan KUPEDES adalah salah satu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh kantor cabang BRI atau bank lain) untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak.

Perbedaan KUR dan KUPEDES
KUR adalah pinjaman dari mulai satu juta sampai dua puluh juta rupiah. Usaha ini adalah usaha-usaha yang tidak terlalu besar, seperti : usaha kebab, warung-warung kecil, dan sejenisnya. Di dalam KUR tidak ada biaya administrasi seperti biaya percetakan, BPN, dll. Pihak pengajuan kredit hanya membayar biaya materai.
Sedangkan KUPEDES adalah pinjaman dalam jenis usaha besar seperti usaha rumah makan, kontrakan, dll yang memiliki keuntungan yang besar juga. Pinjaman ini dimulai dari satu juta sampai seratus juta rupiah. Apabila sudah diatas seratus juta rupiah,itu sudah tidak tergolong lagi kedalam jenis usaha mikro tetapi suadah berbeda lagi jenis pinjamannya.
Untuk pinjaman diatas seratus juta rupiah baru kita dapat mengajukan pinjaman di BRI KC Depok, pinjaman ini biasanya diajukan oleh para perusahaan-perusahaan.

Langkah-Langkah Pengajuan Pinjaman
Untuk langkah-langkah pengajuan pinjaman ini ternyata tidak telalu sulit ataupun merepotkan. Di BRI kita dapat dengan mudah mengajukan pinjaman kredit mikro, asalkan usaha yang kita ajukan sudah berjalan kurang lebih selama 6 bulan. Mengapa harus usaha yang sudah berjalan?  Karena pinjaman ini adalah bertujuan untuk membantu mengembangkan usaha, dan apabila usaha itu sudah berjalan berarti usaha itu sudah bisa dibilang usaha yang sudah jelas keberadaanya dan dapat dipercaya.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
       1.       Di BRI kita tidak perlu menyiapkan proposal usaha, proposal usaha hanya diperlukan untuk usaha besar ataupun pinjaman uang diatas 100 juta rupiah.
       2.       Siapkan berkas-berkas yang diperlukan seperti:
a.       Foto copy KTP
b.      Pas photo 4x6
c.       Apabila sudah menikah, lampirkan foto copy surat nikah dan pas photo suami-istri.
d.      Surat Izin Usaha (SIUP, SITU, dll)
e.      Untuk KUR : BPKB motor/mobil
f.        Untuk KUPEDES : Surat/Akta Tanah.
       3.       Nasabah Pergi atau datang ke Bank BRI Unit (karna kita adalah pengajuan mikro).
       4.       Temui Customer Service.
       5.       Ajukan dan jelaskan jenis pinjaman yang kita inginkan.
       6.       Jelaskan Usaha yang kita punya.
       7.       Nasabah akan dimintai data keterangan nasabah oleh customer service sebagai data dan untuk pemberian informasi selanjutnya ketika ada kegiatan survei.
       8.       Pihak Bank akan menginformasikan kegiatan survei setelah 2 atau 3 hari setelah pengajuan.
       9.       Dilakukannya survei tempat usaha, serta rumah nasabah oleh pihak bank yang disebut dengan mantri. Disini pihak bank akan mengecek tentang kelayakan nasabah dan kejelasan usaha yang anda miliki.
     10.     Setelah proses survei, pihak bank akan melakukan check nama nasabah di data BI CHECKING. Apakah nasabah ini adalah nasabah yang bermasalah atau tidak.
     11.     Apabila di BI CHECKING nama nasabah tidak bermasalah, data nasabah akan di kirim ke pihak pimpinan cabang atau kepala unit untuk di approve.
     12.     Pihak bank akan menghubungi nasabah apabila sudah disetujui oleh pihak pimpinan.
Mungkin hanya informasi ini yang dapat kami sampaikan, setidaknya semoga dapat membantu bagi kalian yang ingin mengajukan pinjaman terutama ke Bank BRI. Karena dari beberapa proses inilah, pihak Bank BRI pun meminta maaf apabila proses pinjaman di Bank BRI mungkin lebih lama dibandingkan dengan pihak bank lain. Pihak BRI tidak ingin sembarangan memberikan pinjaman. Oleh karena itu, butuh proses untuk mengesahkan tentang kelayakan usaha. Bukan hanya karena prosesnya, tetapi ini juga dikarenakan terlalu banyaknya nasabah BRI. Terimakasih

Mengatur Keuangan UKM

Seringkali persoalan tentang keuangan menjadi masalah besar para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Berbisnis tidak hanya masalah mendapatkan uang saja, tetapi juga cara mengendalikan dan membelanjakannya. Banyak pengusaha yang merasa omset yang mereka raih cukup besar, namun keuntungan tetap saja tidak tersisa dalam kas usaha. Hal ini karena mereka belum bisa mengatur keuangan perusahaan dengan baik.
Mengatur keuangan adalah hal penting yang harus pengusaha kuasai, terlebih lagi jika penghasilan pengusaha cukup besar. Cobalah untuk memulainya secara bertahap, konsisten, dan fokus supaya kondisi keuangan perusahaan mengalami kenaikan. Berikut ini terdapat beberapa tahap mengelola keuangan, diantaranya:
1.      Fokus dan Spesifik
Bagi Anda yang baru memulai menjalankan UKM, Anda perlu belajar tahap demi tahap pengelolaan keuangan. Banyak hal yang menjadi perhatian para pengusaha baru dalam mengelola keuangan perusahaanya seperti masalah hutang, asuransi, investasi, warisan, dll. Sebaiknya Anda perlu mempelajari dan memilih untuk fokus pada satu masalah yang lebih penting terlebih dahulu.
Contohnya, jika Anda belum memiliki tabungan maka Anda perlu fokus pada investasi atau Anda sedang membutuhkan asuransi kesehatan mengingat banyak pegawai yang bergantung hidup pada Anda. Apabila hal tersebut telah terselesaikan, barulah Anda pindah pada permasalahan berikutnya. Dengan memberikan perhatian pada satu fokus, Anda akan menjadi lebih tenang dalam menjalankan bisnis.
2.      Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang Bisnis
Permasalah klasik dalam berbisnis adalah karena Anda tidak memperhatikan masalah pemisahan antara uang pribadi dengan uang hasil bisnis. Terkadang Anda berpikir bahwa usaha Anda masih terbilang kecil dan tidak berpengaruh jika kedua uang tersebut dicampuradukkan. Padahal hal ini justru sangat riskan, karena uang bisnis kemungkinan besar akan terpakai untuk urusan pribadi, begitu pun sebaliknya. Agar tidak terjadi hal demikian, kelolalah uang Anda secara bijaksana dengan memisahkan antara uang pribadi dengan uang bisnis. Simpan uang-uang tersebut di dua tempat yang berbeda. Akan lebih aman jika Anda menyimpan uang tersebut di bank, tentu saja dengan membuka rekening baru khusus untuk dana bisnis Anda.
3.      Hitung dan Rencanakan Penggunaan Keuangan
Menghitung keuntungan adalah aspek yang tidak boleh terlewatkan bagi Anda para pelaku UKM. Penghitungan keuangan bisa dilakukan sesaat sebelum Anda menutup toko. Ketahuilah biaya-biaya pelaksanaan usaha Anda seperti keuntungan per hari atau biaya penyusustan. Selain itu, Anda perlu memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan di hari-hari berikutnya seperti biaya pembayaran pajak dan bunga pinjaman.  Rencana keuangan sangat penting untuk diperhatikan. Seberapa banyak pun modal Anda, namun jika Anda sembrono atau tidak teliti dalam menggunakan modal tersebut maka akan selalu merasa kurang. Hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam hal ini adalah perhintungan untung dan rugi. Jangan lupa untuk merencanakan pengeluaran sesuai dengan target penjualan serta penerimaan kas.
4.      Buat Pembukuan yang Rapi
Anda tidak mungkin dapat terus mengingat berapa banyak keuntungan Anda atau berapa banyak pengeluaran. Oleh karena itu, pembukuan memiliki andil besar dalam pengaturan keuangan Anda. Buku ini berisi rincian pemasukan, pengeluaran, biaya-biaya keuangan Anda. Selain itu, hutang piutang aset-aset tetap harus dimasukkan juga ke dalam buku tersebut. Catatlah dengan rapi, tetapi akan lebih baik jika pembukuan tersebut disusun dalam sistem komputerisasi. Dengan pembukuan yang rapi, Anda akan lebih mudah mengontrol dan mengevaluasi perkembangan bisnis Anda.
5.      Memonitori Laju Investasi
Kebanyakan orang hanya melakukan top-up investasi tanpa rutin mengawasinya. Mereka menganggap tanpa diawasi, investasi mereka akan terus meningkat. Hal ini tidak selalu terjadi, dan tak jarang bentuk investasi hanya stagnan di satu titik dalam waktu yang cukup lama. Hal ini jelas tidak menguntungkan Anda. Oleh karena itu, lakukan pemonitoran setidaknya sekali dalam satu tahun.
6.      Segera Lunasi Hutang
Peminjaman uang dengan tujuan untuk mengembangkan usaha memang masih dianggap wajar. Namun, siapapun tidak akan tenang apabila masih terganjal oleh hutang, terlebih lagi jika kondisi keuangan Anda sedang tidak stabil. Oleh karena itu, pikirkan matang-matang cara pelunasannya. Bagi yang belum pernah meminjam, berhutang adalah hal yang sah-sah saja tapi usahakan untuk mengurangi resiko berhutang.

Sumber:

Dasar-dasar Segmentasi Pasar


Menurut Hermawan Kertajaya, segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaat- kan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan bukan dilakukan semata-mata dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Peranan segmentasi dalam marketing:
1.      Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2.      Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3.      Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4.      Faktor kunci mengalahkan pesaing adalah dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.

PENDEKATAN-PENDEKATAN SEGMENTASI
Ada beberapa macam pendekatan-pendekatan segmentasi, diantaranya pendekatan segmentasi geografi, demografi, psikografi, dan behavioral. Masing-masing pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain.
A.      Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
B.      Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Terdapat lima alasan pendekatan demografi selalu diikutsertakan, antara lain karena informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan pandangan tentang tren yang sedang terjadi. Meski segmentasi demografi tidak dapat meramalkan perilaku konsumen, segmentasi demografi dapat melihat perubahan permintaan aneka produk. Segmentasi demografi juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
Manfaat analisis demografi, yaitu:
1.      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2.      Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3.      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dll.
4.      Memperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
C.      Psikografi
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali hal tersebut tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografi, perilaku konsumen diamati melalui gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan (value) yang dianut, dan kepribadian (personality).
1)      Segmentasi dan Kepuasan
Menurut Philip Kotler, kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-macam atau jenis kepuasan konsumen terbagi menjadi 2, yaitu:
a.      Kepuasan fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Contohnya, karena makan di KFC, perut kita menjadi kenyang.
b.      Kepuasan psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud (abstrak). Contohnya, perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah.
2)      Segmentasi dan Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dapat dilihat dari laporan laba dan rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
a.      Tingkatkan efisiensi proses produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan akan semakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Qualitu Management” dalam sistem produksi untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b.      Fokus pada ‘Core Business’ Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa Core Business yang sebenarnya dimana Anda harus memfokuskan waktu, energi, dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka apa yang sudah Anda lakukan adalah pemborosan sumber daya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c.       Berdayakan Orang-orang yang Berdedikasi melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumber daya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semakin tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dengan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi pula.
d.      Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e.      Kompensasi yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda.
3)      Penggunaan Segmentasi dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik, yaitu:
·         Measurable : ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
·         Accessible : segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
·         Substantial : segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
·         Differentiable : segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
·         Actionable : program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah-langkah dalam mengembangkan segmentasi pasar, yaitu:
1.      Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2.      Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.